AKU JADI KAMBING HITAM ( HUJAN )
Oleh: Susilo Sugiyono
Mantan Kadishut Propinsi Jawa Timur
Akhir akhir ini aku selalu jadi kambing hitam.
Dari menteri, gubernur, bupati, bahkan camat & kepala desapun menyampaikan.
Sampai sampai menteri dan gubernur silang pendapat di lapangan.
Antara normalisasi dengan naturalisasi…..he…..he…….malu aku aahh..!!!
Katanya aku kali ini turun sangat lebat, bahkan selama 100 tahun baru terulang kembali.
Hee ..kau tahu kah aku turun bukan atas kehendakku semata.
Mungkin yang maha kuasa memberikan peringatan pada umatnya.
Kalau terus menerus merusak alam niscaya bencana akan menimpa.
Para ahli mengatakan, karena hutan di hulu gundul, sungai menyempit & dangkal.
Ada lagi yang mengatakan, pemanfaatan lahan dan hutan amboradul. Apa saja yang ada di dalam hutan, tidak perduli hutan lindung, taman nasional, hutan konservasi alam dirambah semua.
Lebih ganas lagi tambang yang ada di dalam hutan digali habis habisan tanpa rehabilitasi yang memadai.
Semua berlomba untuk menikmati alam yang terhampar di depan mata. Baik yang sudah hidup berkecukupan maupun yang miskin terlunta lunta. Alampun marah menghempaskan semua yang ada di atasnya.
Terbawa hanyut merusak apa saja yang dilewatinya. Aku jatuh mengalir menjadi banjir bandang di penjuru nusantara.
“SERUAN RIMBAWAN“
Kembalilah kau hai rimbawan ke dalam hutan.
Disanalah tempatmu mengabdi sepanjang zaman.
Sejak kau dilahirkan jiwa rimbawan telah dihembuskan ke dalam badan.
Darah dan dagingmu menjadi kekuatan untuk melindungi hutan.
Sekarang tibalah saatnya jangan sampai banjir bandang memusnahkan segalanya.
Hutan di nusantara sedang sakit parah bagaikan kanker yang mematikannya.
Jagalah, awasilah hutan hutanmu dr segala bentuk pemalakannya.
Janganlah kau lebih banyak bekerja di kota, pindahlah sebagian besar ke dalam hutan sana.
Tenagamu sangat dibutuhkan oleh semua yang bergatung kepadanya. Kebetulan pemerintah sedang melakukan debirokratisasi, pemangkasan ekselonisasi menuju fungsionalisasi.
Sektor kehutanan sangatlah tepat bila segera merealisasi.
Presiden kita sudah tidak sabar lagi menunggu terobosan dan inovasi. Hayo tunjukkan hai rimbawan bhaktimu kepada negeri ini.
Kebutuhan mendesak saat ini yang harus dilakukan adalah potroli hutan. Forest ranger dan polisi kehutanan dibantu aparat sipil kehutanan di kerahkan.
Bentuklah detasemen khusus (DENSUS) keamanan hutan.
Semua yang ada di dalam hutan sedang menunggu kehadiran kalian. Perasaan cemas, kawatir, resah, tidak menentu, akan bencana bencana lanjutan.
LESTARI HUTANKU INDONESIA MAJU.