Ir. HENDRIK SEGAH, S.Hut., M.Si., Ph.D., IPU.
Oleh: Dr. Ir. Anung Setyadi, M.M., IPU.
(Pengasuh Majalah Rimba Indonesia)
Pendahuluan
Hendrik Segah, pria kelahiran Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 30 Agustus 1970 akrab dipanggil Segah (dalam Bahasa Dayak Ngaju berarti kokoh, gagah atau kuat), putera dari orang tua bernama Justin Patianom (ayah), dan Leonie Tapa (ibu), fasih berbahasa Inggris dan Jepang.
Menikah dengan Henni Savitri, SE, pada tahun 2000, dikaruniai dua orang anak (putri). Rafaella Garcinia Gayatri (UI, Semester 8) dan Haruna Marsa (UI, Semester 4).
Kegiatan utamanya adalah sebagai pengajar/dosen dan peneliti di Universitas Palangka Raya (UPR), namun ditengah-tengah kesibukannya mengajar, Segah banyak melakukan kegiatan penelitian, kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, antara lain di bidang lingkungan, pernah menjadi Anggota Delegasi RI dalam Pertemuan Trilateral Meeting Program HoB (Heart of Borneo), pada bidang perlindungan dan pengelolaan lahan basah/gambut, aktif di kegiatan kepramukaan, serta kegiatan sosial membantu masyarakat yang membutuhkan tenaganya (bidang pendidikan, adat, disabilitas/lansia, dan lain-lain).
Untuk melepas lelah karena kesibukannya, Segah menyempatkan diri mendengarkan dan memainkan alat musik yang sekaligus merupakan hobynya.
Pendidikan
Hendrik Segah mengawali pendidikan di SD Inpres Bukit Hindu II di Palangka Raya, Kalteng, lulus tahun 1983, melanjutkan di SMP Negeri I Palangka Raya di Palangka Raya, Kalteng, lulus tahun 1986, masuk SMA Negeri I Palangka Raya di Palangka Raya, Kalteng, lulus tahun 1989. Selanjutnya Segah masuk perguruan tinggi Strata-1/Sarjana Kehutanan, di Universitas Palangka Raya (UPR) dan lulus pada tahun 1994.
Beberapa waktu kemudian, Segah melanjutkan studinya Strata-2/Magister di Institut Pertanian Bogor (IPB), lulus 1999. Kemudian mendapat kesempatan beasiswa dari Pemerintah Jepang untuk masuk pada Program Strata-3/Doktoral di Hokkaido University, Sapporo-Japan, lulus tahun 2006,
Beberapa saat kemudian mendapat kesempatan mengikuti Postdoctoral Program, Hokkaido University, Sapporo-Japan selama tahun 2010-2013. Gelar IPU diperolehnya dari pendidikan Profesi Insinyur Kehutanan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta tahun 2022-2023 dan dari Persatuan Insinyur Indonesia, BKT Kehutanan.
Kegiatan yang pernah dilakukan
Hendrik Segah memulai kariernya menjadi CPNS sebagai dosen muda dengan pangkat Penata Muda (III/a) di Universitas Palangka Raya tahun 1995. Sebelumnya bekerja sebagai Asisten Lapangan pada proyek kerja sama kehutanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Inggris melalui program Overseas Development Administration (ODA) UK-Indonesia Tropical Forest Management Project (1992-1997) di Kalimantan Tengah. Dari sinilah penulis mulai mengenal Hendrik Segah.
Jabatan yang pernah diemban sampai dengan saat ini:
- Jabatan fungsional sebagai Lektor Kepala dengan pangkat/golongan: Pembina Utama Muda, IV/c
- Jabatan struktural:
- Kepala Pusat Pengembangan Jurnal Ilmiah dan HKI, UPR (2017-2021)
- Wakil Direktur/Deputi Kantor Urusan Internasional UPR (2017-2020)
- Staf Ahli Rektor UPR (2018-2022).
- Direktur, Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universitas Palangka Raya (sejak Maret 2022-sekarang)
Salah Satu kegiatan lapangan Hendrik Segah bersama para ilmuwan dan tim peneliti dari Jepang untuk pengukuran real time ground water level dan unsur cuaca lainnya di Hutan Gambut Tropika Kalimantan Tengah
Peran selama berkarya di UPR pada umumnya dan terkait dengan LHK pada khususnya
Segah menyampaikan, bahwa tugas pokok dosen adalah Tridharma Perguruan Tinggi, sehingga peran dan tugas di bidang kehutanan tidak lepas/terkait dengan pelaksanaan tugas tersebut, yakni:
- Pendidikan dan Pengajaran; melakukan pembinaan dan pendidikan kepada calon-calon rimbawan (forester) mahasiswa kehutanan akan arti pentingnya hutan/Lingkungan Hidup dalam kehidupan manusia, memberikan pengetahuan teori/praktis mengenai IPTEK kehutanan dan LH melalui mata kuliah yang saya ampu, antara lain Pengukuran/Pemetaan, Inventarisasi Sumber Daya Hutan/SDH, Manajemen SDH, serta Penginderaan Jarak Jauh untuk SDH.
- Penelitian dan Pengembangan: melakukan aktivitas dalam menggali, mengeksplorasi, dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan baik bekerjasama dengan para peneliti dalam negeri (UNS Surakarta), maupun luar negeri (CIFOR, Japan Space Systems, Sumitomo Forestry Corp., Borneo Nature Foundation/BNF, dan lain lain).
- Pengabdian Kepada Masyarakat; melakukan kegiatan bersama-sama masyarakat dalam menjaga, merawat dan memanfaatkan sumberdaya alam/hutan serta lingkungan secara berkelanjutan, bekerja sama dengan mitra kerja baik pemerintah (terutama KLHK) maupun LSM/NGO lokal melalui berbagai kegiatan antara lain: perhutanan sosial, kajian resiliensi sosio-ekologis terhadap perubahan iklim, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu/HHBK dan lain-lain.
Segah yang juga mejabat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah saat ini mendorong pembentukan dan pengelolaan Hutan Adat sebagai salah satu skema dari prioritas perhutanan sosial di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Murung Raya di Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan pemerintah setempat, para pemuka adat/damang dan tokoh Masyarakat.
Hendrik Segah dalam kapasitas sebagai Wakil Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah dalam memberikan sosialisasi kepada para Demang/Kepala Adat untuk menjaga hutan/lingkungan serta SDA termasuk flora/fauna sebagai salah satu warisan untuk anak-cucu kita (Palangka Raya, 5 Juni 2024)
Posisi tertinggi dan capaian selama memegang jabatan
Posisi tertinggi Hendrik Segah
Saat ini Hendrik Segah menjabat sebagai Direktur Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universitas Palangka Raya.
PPIIG Universitas Palangka Raya merupakan pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bergerak di bidang ilmu alam, sosial, dan teknik untuk pengembangan lahan gambut. Hendrik Segah berkomitmen untuk mendedikasikan sumber daya dan pengetahuan yang dimiliki untuk penelitian dan pengembangan lahan basah, khususnya lahan gambut, mengingat sumber daya tersebut memiliki peran penting dalam keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan manusia.
Capaian/kegiatan yang dikoordinir saat ini (tahun 2024), antara lain:
- Riset/Kajian berjudul: “Dampak program restorasi di KHG Sebangau-Katingan dan desa sekitar, baik secara hidrologi, tanah, sosial ekonomi dan gas rumah kaca”, dilakukan bersama LSM lokal di Kalimantan Tengah.
- Riset/Kajian: “Partisipatoris Ketahanan Sosial-Ekologis terhadap Perubahan Iklim dan Tingkat Pendapatan Masyarakat untuk Kehidupan yang Layak di Sebangau-Katingan”. dilakukan bersama LSM lokal di Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Katingan.
- Kajian berjudul: “Scaling jurisdictional approaches in the Indonesian palm oil sector”. Lokasi riset di 2 provinsi, yakni Kabupaten Pulang Pisau (Kalimantan Tengah) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur). Didukung dan dilaksanakan bersama oleh CIFOR (Center for International Forestry Research) dan Pemerintah Daerah setempat.
- Kajian berjudul: “Scoping new co-governance research in Indonesian peatlands (KELOLA)”. Lokasi riset di Kabupaten Kapuas (Kalimantan Tengah) dan pada level provinsi (Kalimantan Tengah). Didukung dan dilaksanakan bersama oleh CIFOR (Center for International Forestry Research).
- Riset berjudul: “Improving community fire management and peatland restoration in Indonesia”. Didukung dengan dana dari ACIAR/RMIT.
- Riset “Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Industri Kecil Menengah (IKM) Berbasis Green Economy Melalui Produk Tanaman Purun”. Dana didukung oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
- Riset bersama mitra Sumitomo Forestry Ltd (Japan), berjudul: “Testing different remote sensing data to produce a detailed topographic map of tropical peatlands in Central Kalimantan, Indonesia”.
- Riset bersama mitra Japan Space Systems/JSS (Japan), berjudul: “Specification of Activities for Monitoring Groundwater Levels and Spectral Measurements on Peatland Vegetations in Central Kalimantan, Indonesia”.
Pemantauan kondisi hutan menggunakan tower setinggi 40 meter yang dilengkapi dengan stasiun cuaca otomatis dan sensor pengukuran kadar CO2 flux di Laboratorium Lahan Gambut Universitas Palangka Raya
Ada 3 (tiga) capaian/prestasi yang paling membanggakan Segah dalam kariernya selama ini, yaitu :
- Menjadi anggota Delegasi Republik Indonesia (DELRI) dalam the 3rd Trilateral Meeting of Heart of Borneo (HoB) 2009, Kinabalu (Sabah, Malaysia), 5-6 Oct. 2009.
- Diangkat menjadi Assistant Professor selama 3 (tiga) tahun di Hokkaido University (Sapporo, Japan) selama menjalani penugasan dalam Post-Doctoral Program (2010-2013.
- Menjadi wakil ilmuwan Indonesia sebagai Anggota Scientific Committee pada 15th International Peat Congress 2016, di Kuching (Sarawak, Malaysia), 15-19 August 2016.
Kesulitan/masalah utama yang dihadapi
Segah tidak merasa menghadapi kesulitan atau masalah berarti yang dihadapi selama menjalankan tugas sebagai Direktur PPIIG UPR. Segah justru mendapatkan banyak pengetahuan lebih terkait perlindungan dan pengelolaan gambut berkelanjutan, ditinjau dari pengembangan IPTEk dan inovasi, dengan melibatkan semua pemangku dan disiplin ilmu. Di samping itu dia mengaku mendapatkan perluasan jaringan pertemanan dan kolega ilmuwan dari dalam dan luar negeri. Atau dengan kata lain mencoba memberikan yang terbaik untuk lembaga (Kementerian dan Universitas), serta masyarakat luas, antara lain mengkoordinir berbagai kerja sama riset dan pengembangan inovasi terkait landscape gambut berkelanjutan baik dengan lembaga-lembaga dalam maupun luar negeri.
Aktif mengikuti perkembangan LHK, memberikan saran dan masukan
Ditengah-tengah kesibukannya sebagai pengajar/dosen dan kegiatan lainnya, Segah tetap aktif mengikuti perkembangan LHK. Sebelumnya Segah adalah bagian dari Program Green Growth di Indonesia yang dikoordinir oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/BAPPENAS dan Global Green Growth Institute (GGGI). Selama tahun 2013- 2024, Segah dipercaya sebagai Kepala Perwakilan GGGI untuk Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan (GGGI Central/South Kalimantan Provincial Representative) yang berinteraksi erat dengan berbagai UPT KLHK, Dinas Kehutanan dan UPT KPHP/KPHL di provinsi. Oleh karena itu, Segah sangat dikenal aktif memfasilitasi berbagai program dan kegiatan terutama berhubungan dengan peningkatan kapasitas staf KPHP/KPHL melalui berbagai pelatihan, pendampingan dan penyusunan dokumen RPHJP (Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang), pelatihan perhutanan sosial dan agro-forestry melalui pendampingan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemic COVID-19 tahun 2020-2021, serta berbagai pelatihan untuk HHBK, jasa lingkungan dan bisnis model untuk KUPS.
Pengalaman unik yang dialami selama menjalankan tugas, baik di dalam maupun di luar negeri
Tentang pengalaman uniknya, Segah menyampaikan,
- Tahun 2006-2010: Dipercaya sebagai Koordinator Program Heart of Borneo (HoB) Provinsi Kalimantan Tengah. Mengunjungi berbagai kawasan hutan dan ikut dalam inisiasi awal kerja sama pengelolaan/konservasi hutan berkelanjutan 3 negara di Pulau Kalimantan/ Borneo dan aktif mengikuti pertemuan resmi 3 negara (Indonesia, Brunai Darussalam dan Malaysia) pada Program HoB ini.
- 2010-2013: Sebagai Assistant Professor di Center for Sustainability Science (CENSUS) Hokkaido University di Sapporo, Jepang. Berkesempatan melakukan kegiatan riset dan pengembangan IPTEK terkait isu pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim selama bertugas, serta ikut mengkoordinir kerjasama antara Hokkaido University dan Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI, saat itu) pada konferensi terkait karbon update di Asia.
- 2013-2024: Sebagai Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan pada Program Pertumbuhan Hijau (Green Growth Program) di Indonesia merupakan implementasi dari Kerjasama antara Pemerintah RI melalui Kementerian PPN RI/Bappenas dan Global Green Growth Institute (GGGI). Memberikan bantuan teknis kepada mitra pemerintah di daerah, terutama dalam penyusunan berbagai dokumen perencanaan pembangunan (level provinsi dan tapak, antara lain KLHS RPJMD, RUED, RPHJP KPHP/L, dan lain-lain) dan pengembangan kapasitas (pelatihan dan training untuk aparat pemerintah, seperti training KLHS, pemetaan, eCBA, ToT dan lain lain.).
Motivasi, tujuan dan harapan dalam berkarier di dunia pendidikan, khususnya terkait dengan pembangunan LHK
Motivasi/tujuan dan harapan Segah selama berkecimpung di dunia pendidikan, khususnya pada tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tidak lepas dari isu pokok kehutanan adalah menjadikan Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Indonesia sebagai pusat pertumbuhan, baik secara ekonomi, sosial dan lingkungan melalui berbagai program perencanaan, pemanfataan, pengelolaan dan konservasi lingkungan hidup/hutan yang terpadu, sistematik dan berkelanjutan, yang didukung oleh data ilmiah, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ter-update, serta sumber daya manusia/SDM yang terdidik dan mumpuni (dapat diandalkan), dengan kerja sama erat antara multi-pihak (pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat sipil/LSM) dan multi-disiplin ilmu baik dari dalam negeri dan luar negeri.
Di samping mengajar, Hendrik Segah juga aktif dalam organisasi yang bergerak dibidang LHK (lokal/internasional) dan sosial
No. | Organisasi/Yayasan | Jabatan | Tahun | Kantor/Lokasi | Bidang LHK |
---|---|---|---|---|---|
1. | Yayasan/Pergerakan DILANS (Disabilitas dan Lansia) Indonesia | Pendiri dan Ketua Badan Pengawas | 2022 - sekarang | Bandung | v |
2. | Yayasan Pendidikan Teologia (YPT) Barnstein GKE membawahi: Sekolah Tinggi Teologia/STT Banjarmasin | Ketua Pengurus | 2022 - sekarang | Banjarmasin | - |
3. | Yayasan PGRI Kalimantan Tengah membawahi: Universitas PGRI Palangka Raya | Pengurus Yayasan | 2022 - 2027 | Palangka Raya | - |
4. | Yayasan Borneo Institute (BIT) | Pendiri dan Pengurus | 2015 – sekarang | Palangka Raya | v |
5. | Forum Konservasi Orangutan Indonesia (FORINA) | Pengurus (sebagai Koordinator Kamar Pemerhati & Akademisi) | 2013 – sekarang | Jakarta | v |
6. | Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah | Wakil Sekretaris | 2018 - sekarang | Palangka Raya | v |
7. | Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kota Palangka Raya | Wakil Ketua | 2019 - sekarang | Palangka Raya | v |
8. | Himpunan Gambut Indonesia/HGI | Anggota | 2016 - sekarang | Bogor | v |
9. | Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia (PERSAKI) | Anggota | 2009 - sekarang | Jakarta | v |
10. | International Peat Society (IPS) | Anggota | 2010 - sekarang | Finland | v |
Upaya memotivasi generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan lingkungan dan kelestarian hutan
Segah menyatakan, bahwa generasi muda sebagai masa depan penerus bangsa harus menyadari akan arti penting lingkungan hidup dan kehutanan secara keseluruhan. Karena nilai penting LHK ini akan menjamin keberlangsungan hidup manusia dan seluruh mahluk, hidup baik flora maupun faunanya. Sehingga upaya yang dilakukan adalah memotivasi generasi muda melalui lingkungan kampus sebagai pengajar kepada mahasiswa baik mahasiswa kehutanan maupun mahasiswa dari jurusan lainnya pada berbagai jenjang (S1/sarjana, S2/magister dan S3/doktoral), serta kepada anggota Pramuka di Kalteng karena mendapat kepercayaan sebagai Pembina Harian di Gugus Depan 19-20 Universitas Palangka Raya dan sebagai Andalan Daerah Bidang LITBANG pada Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Kalimantan Tengah.
Harapan Segah sebagai pengajar bidang kehutanan terhadap LHK secara umum maupun LHK daerah (Kalimantan Tengah)
Segah berharap, sebagai pengajar pada Bidang LHK adalah menghasilkan SDM kehutanan yang mempunyai keahlian dan ketrampilan dalam pengelolaan, pemanfaatan dan pelestarian hutan dan sumberdaya alam secara berkelanjutan dengan mampu meningkatkan nilai ekonomi dan mempertahankan asset hutan tersebut sebagai modal dan investasi di masa mendatang baik dari sisi lahan berkelanjutan, HHBK dan potensi simpanan karbon, serta potensi keberadaan masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan hutan tersebut.
Pendapat Segah terhadap berbagai tekanan yang ada, khususnya terkait dengan perkembangan lingkungan hidup dan kehutanan saat ini
Rimbawan harus mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini dan tantangan zaman, antara lain perubahan iklim, green investment, inovasi teknologi 4.0 dan lain-lain dengan penguasaan IPTEK dan teknologi untuk mengetahui potensi sesungguhnya kekayaan alam dan hutan yang berada dalam pengelolaannya, serta mampu menganalisis dan memprediksi perkembangan pengelolaan, pemanfaatan dan konservasi hutan/SDA di masa mendatang dengan ketrampilan bernegosiasi dan menjalin komunikasi, serta kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya pada bidang LHK baik dari dalam maupun luar negeri.
Harapan penulis
Semoga tulisan ini mampu memotivasi dan menginspirasi generasi muda pada umumnya dan rimbawan muda pada kususnya. Penulis juga berharap, semoga Ir. Hendrik Segah, S.Hut., M.Si., Ph.D., IPU segera mendapat gelar fungsional sebagai guru besar (Profesor) di bidangnya dan lebih bermanfaat bagi masyarakat, nusa bangsa dan negara.
Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada sesuatu yang sempurna, segala sesuatu tidak hadir dalam kelebihan dan kesempurnaan.
Menjadi Anggota Delegasi Indonesia pada pertemuan the 3rd Heart of Borneo (HoB) Trilateral Meeting, tanggal 5-6 Oktober 2009 di Kinabalu, Sabah, Malaysia
I. KARYA TULIS
Buku, Makalah, Penelitian, Bahan Seminar yang pernah dipublikasikan (5 tahun terakhir)
No. | Judul | Tahun |
---|---|---|
Penelitian/Jurnal Internasional (peer-review): | ||
1 | Adam C, Segah H, Kawamura K, Pitoyo D, Adiwijaya S, Damanik Z, Sustiyah S, Pidjath C, Rafsanjani MA. Paludicola turfosa (Batrachospermales, Rhodophyta), a new record from Sebangau National Park, Central Kalimantan, Indonesia. International Journal of Bonorowo Wetlands. 2023 Jul 24;13(2). | 2023 |
2 | Segah, H., Yusuf, N. S., Sukarna, R. M., Ardianor, A., & Aryani, A. (2022). Analysis of Changes In Mangrove Cover Using Landsat Imagery In Seruyan District. Eduvest-Journal of Universal Studies, 2(12), 2717-2733. | 2022 |
3 | Ardianto, G., Segah, H., Aguswan, Y., Triyadi, A., & Siska, G. (2022). Analysis of Land Cover Change Using Sentinel-2 Images at Natural Laboratory of Peat Swamp Forest Area CIMTROP University of Palangka Raya. Journal of Peat Science and Innovation, 1(1), 32-44. | 2022 |
4 | Elia, A., Negara, D. J., Neneng, S., Anden, T., Astuti, M. H., & Segah, H. (2022). State versus action orientation and compliance during the COVID-19 pandemic in Indonesia. Heliyon, 8(10). | 2022 |
5 | Arundhati, G., Permana, I., & Segah, H. (2022). Penentuan potensi lokasi Rumah Sakit Kelas A di Kota Palangka Raya menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dan Sistem Informasi Geografis. Journal of Environment and Management, 3(2), 89-99. | 2022 |
6 | Artati, Y., Jaung, W., Juniwaty, K. S., Andini, S., Segah, H., Lee, S. M., & Baral, H. (2022). Landowner perceptions towards bioenergy production on degraded lands in Indonesia. Bioenergy for landscape restoration and livelihoods, 64. | 2022 |
7 | Segah, H., Liano, A., Yulianto, S., Setiarno, S., & Yanciluk, Y. (2022). Analysis of Flood Vulnerability using Geographic Information Systems in the Kahayan Watershed, Gunung Mas District, Central Kalimantan. Journal of Peat Science and Innovation, 1(1), 16-25. | 2022 |
8 | Hashimoto, A., Segah, H., Yulianti, N., Naruse, N., & Takahashi, Y. (2021). A new indicator of forest fire risk for Indonesia based on peat soil reflectance spectra measurements. International Journal of Remote Sensing, 42(5), 1917-1927. | 2021 |
9 | Denial of long-term issues with agriculture on tropical peatlands will have devastating consequences. Global Change Biology (Letters to Editor) DOI:10.1111/gcb.13516 | 27 September 2016 |
10 | Karakteristik Spektral Elektromagnetik Species Dominan Pada Hutan Rawa Gambut Kalimantan Tengah. Jurnal Hutan Tropika Vol. X No. 2, Desember 2015, pp. 1-7. ISSN 1693-7463 | 2015 |
Makalah pada Pertemuan/Workshop/Seminar Internasional: | ||
1 | Peatland Ecosystem Protection and Management Plan as an alternative to SDGs implementation: a case review in Central Kalimantan, Indonesia. In Proceedings of the 6th International Conference on Food, Agriculture, and Natural Resources (IC-FANRES) 2021, held on 4 - 5 August, 2021, https:// ic-fanres2021.sgu.ac.id/ | 2021 |
2 | An integrated landscape approach for socially inclusive peatland restoration. In Proceedings of the 5th International Symposium on Wetlands Environmental Management (ISWEM) 2019 in Banjarbaru, Indonesia, 6-7 November 2019. | 2019 |
3 | Geography, E-Learning and a Course in Peatland Ecosystems and Climate Change Science. In proceedings of 2019 International Conference on Creative Economics, Tourism, and Information Management (ICCETIM) on 17-18 July 2019 in Yogyakarta, Indonesia. EAI Computing and Communication in Emerging Regions - CCER Series. | 2019 |
4 | National User Perspective and Activities: GloBiomass Maps – Kalimantan, Indonesia. Presented at Final GlobBiomass User Consultation Meeting 11-13 September 2017, FAO - Rome, Italy. | 2017 |
5 | Identification of Tropical Peat Forest Vegetation Using Spectroradiometer and Hyperspectral Imagery in Central Kalimantan, Indonesia. In Proceedings of 15th International Peat Congress 2016. Held at Kuching (MALAYSIA), 16-19 August 2016. Extended abstract No. A-146, pp. 102-106 | 2015 |
6 | Strategy of Green Growth Development on Peatlands Management in Central Kalimantan, Indonesia. Presented at International Conference on Sustainable Agriculture for Food, Energy and Industry in Developing and Industrial Countries, in Vechelde (GERMANY), 5-7 September 2013 | 2013 |
7 | Flight Test of Airborne Multicolor Imager using BPPT’s UAV “Wulung” in West Java, Indonesia. Presented at Asia Pacific Network (APN) for Global Change Research - 18th Inter-Governmental Meeting (IGM) and Scientific Planning Group (SPG) Meeting in Kobe (JAPAN), 10-12 April 2013 | 2013 |
8 | The Spectral Library Data Collection for Peat-Forest Vegetation in Central Kalimantan, Indonesia. In Proceedings of 3rd International Workshop on Wild Fire and Carbon Management in Peat Forest in Indonesia. Held at Palangka Raya (INDONESIA), 22-24 September 2011. pp. 29-34. | 2012 |
9 | Potential Application of Hyperspectral Technology for Forest Carbon Detection toward MRV System and REDD+ (a Preliminary Investigation). In Proceedings of 3rd International Workshop on Wild Fire and Carbon Management in Peat Forest in Indonesia. Held at Palangka Raya (INDONESIA), 22-24 September 2011. pp. 268-269. | 2012 |
10 | Sustainable Forest Management in Indonesia (Forest Certification Issues). Presented at Sustainable Forest Certification Meeting 2010 in Santiago (CHILE), 21-26 November 2010 | 2010 |
Buku/Majalah Internasional: | ||
1 | Mitsuru Osaki, Kazuyo Hirose, Hendrik Segah, Farhan Helmy: Tropical Peat and Peatland Definition in Indonesia. Tropical Peatland Ecosystems, Edited by Mitsuru Osaki, Nobuyuki Tsuji, 01/2016: pages 137-147; SPRINGER JAPAN., ISBN: 978-4-431-55680-0 | 2016 |
2 | Mitsuru Osaki, Dedi Nursyamsi, Muhammad Noor, Wahyunto, Hendrik Segah: Peatland in Indonesia. Tropical Peatland Ecosystems, Edited by Mitsuru Osaki, Nobuyuki Tsuji, 01/2016: pages 49-58; SPRINGER JAPAN., ISBN: 978-4-431-55680-0 | 2016 |
3 | Shigeo Kobayashi, Hendrik Segah, Eriko Momota: Local Community Safeguard by REDD+ and Payment for Ecosystem Services (PES) in Peatland. Tropical Peatland Ecosystems, Edited by Mitsuru Osaki, Nobuyuki Tsuji, 01/2016: pages 563-584; SPRINGER JAPAN., ISBN: 978-4-431-55680- | 2016 |
4 | Central Kalimantan moving towards Green Growth (Kalimantan Tengah menuju Pertumbuhan Ekonomi Hijau). Cooperation between: Central Kalimantan Province Government, BAPPENAS/PPN RI and GGGI, 2015 | 2015 |
5 | Brief information about the 2nd Asia Forum on Carbon Update 2012. Published at the magazine of Peatland International Vol. 1, 2012 (International Peat Society), Finland. ISSN 1455-8491. | 2012 |
6 | Policy Memo – Peatland Definition from Uncertainty to Certainty. 01.08-2012, Indonesian Climate Change Center ICCC (in English). | 2012 |