Oleh : Ir. Slamet Soedjono, M.B.A.
(Pengasuh Majalah Rimba Indonesia)
Di dalam negeri kita Indonesia maupun di luar negeri sering dilakukan kagiatan Pengibaran Bendera Merah Putih pada acara Memperingati Hari Besar Nasional RI, acara Apel, atau Kejuaraan Utama Pertandingan Olah Raga besar dunia. Pemaknaan maksud dari acara tersebut bagi masing-masing individu orang Indonesia nampaknya tidak sama ada yang gembira, haru dan bangga, ada yang acuh, biasa-biasa saja, sinis menganggap hanya seremonial belaka membuang-buang biaya bahkan ada yang ekstrim tidak menyetujui atau menolak diadakannya upacara penaikkan dan pengibaran bendera tersebut apalagi disertai dengan penghormatan yang khidmat kepada bendera yang sedang dinaikkan diiringi nyanyian Lagu Indonesia Raya. Sebenarnya apa maksud dan tujuan Pemerintah dan Negara RI mengadakan peraturan atau ketentuan upacara pengibaran bendera bangsa dan negara tersebut?
Pada saat menjelang peringatan Hari Proklamasi RI tanggal 17 Agustus 1945 yang menjadi pertanda lahirnya Negara dan Bangsa Indonesia, penulis ingin membuat ulasan singkat terkait dengan apa yang tertulis pada judul tulisan ini. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi pembaca.
Telah beberapa kali disampaikan oleh para Pendiri Bangsa, Para Pejuang, Sejarahwan, Ahli Hukum bahwa terbentuknya dan berdirinya Negara dan Bangsa Indonesia bukanlah hadiah dari bangsa lain yang pernah menjajahnya akan tetapi diperoleh dengan melalui perjuangan berat dan panjang, menelan banyak pengorbanan jiwa, raga, harta benda, penderitaan, kesengsaraan, dan perasaan maupun kenyamanan hidup dari rakyat Indonesia baik dalam perjuangan memperoleh maupun dalam mempertahankan Kemerdekaan Negara dan Bangsa Indonesia.
Bendera Sang Saka Merah Putih adalah simbol, pertanda dan atribut keberadaan Negara dan Bangsa Indonesia yang harus dijunjung tinggi, dihormati, dicintai, disyukuri dan dibanggakan oleh setiap dan seluruh warga Negara Indonesia di manapun berada. Bendera Indonesia perlu dikibarkan pada setiap acara penting kenegaraan atau peristiwa penting lainnya dengan tata cara yang baik, tertib, khidmat, sakral, historikal dan dengan penuh penghayatan bagaimana beratnya dan banyaknya korban jiwa raga harta dan lain-lain dalam perjuangan untuk dapat tetap mengibarkan bendera Negara dan Bangsa Indonesia sepanjang masa. Acara ini juga merupakan salah satu cara Pemerintah melakukan pendidikan dan pembinaan kesadaran warga Indoneia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Acara pengibaran bendera peringatan 17 Agustus 1945 oleh pasukan Paskibraka yang terdiri dari para pemuda pemudi gagah perkasa asal dari berbagai daerah Indonesia juga penuh makna, merekalah yang secara simbolik diharapkan akan menjadi generasi penerus pecinta dan pembela Negara dan Bangsa Indonesia. Para pejuang yang langsung ikut berperang melawan Belanda maupun Pemberontak NKRI sering menangis haru dan sedih pada saat Peringatan 17 Agustus 1945 ketika teringat kepada teman seperjuangan yang gugur tertembak atau ditembak musuh dalam berjuang mempertahankan tetap berkibarnya Sang Saka Merah Putih yang di beberpa daerah pernah diturunkan dan digantikan dengan bendera Belanda selama 1-4 tahun. Kini kita telah menikmati hasil perjuangan dan pengorbanan mereka marilah kita kenang dan kita hormati jasa jerih payah dan pengorbanan jiwa raga para pendiri, pejuang dan orang-orang tua kita serta berkomitmen melanjutkan perjuangan bagi tetap berdirinya dan keberadaan Negara dan Bangsa Indonesia atau tetap berkibarnya bendera Sang Saka Merah Putih seraya terus berjuang meningkatkan kemakmuran dan keadilan bagi bangsa Indonesia yang maju dan beradab. Bendera Pusaka telah mengalami beberapa kali perpindahan tempat, terakhir ini harus pindah dari Jakarta ke Ibu Kota Negara Baru “Nusantara”(IKN) di Penajem Paser Utara, Balikpapan Kalimantan Timur dengan upacara kirab yang sakral dan mengharukan.
Pada perang mempertahankan Kemerdekaan RI 1945-1949 di beberapa daerah yang berhasil dikuasai Belanda, bendera RI yang sedang berkibar diturunkan diganti dengan bendera Belanda yang sempat berkibar selama 1-4 tahun, sangat menyakitkan hati tetapi membangkitkan semangat yang sangat kuat dari para pejuang RI untuk mati-matian berjuang merebut kembali daerah itu menaikkan kembli berkibarnya bendera RI. Terima kasih.